Bulgaria memiliki dan selalu memiliki hukum tertulis – kami bahkan termasuk yang pertama sejak zaman Khan Krum. Masalahnya adalah mereka tidak diikuti. Sepak bola kami adalah cerminan dari segala sesuatu di negara ini dan cukup logis rasa impunitas pada beberapa orang terbawa ke permainan terbesar.
Setelah kemenangan Levski atas Beroe dengan 1:0, pelatih kepala “blues” membiarkan dirinya membuat pernyataan skandal, untuk sedikitnya.
Inilah yang dibagikan Stanimir Stoilov:
“Saya tidak puas. Setelah mengatakan tidak ada kerusakan yang terbukti pada wajah, mereka seharusnya mencabut hukuman seperti tim lain.”
Bagi Murray, menjatuhkan bom di bangku tim sepak bola profesional tidak relevan. Dia mencari kerusakan wajah. Rupanya seseorang harus mati agar ada hukuman berat, yang tidak diragukan lagi harus selalu diberikan ketika penggemar tim mana pun dengan sengaja menargetkan makhluk hidup dengan bom di stadion.
Sangat disayangkan membuat pernyataan seperti itu dengan latar belakang berita tentang 180 kematian pada pertandingan sepak bola di Indonesia. Jumlahnya terus bertambah. 180 keluarga selamanya menghitam, dan kami mencari kerusakan yang terbukti pada wajah?!
Komite Banding yang bagus, BFS yang bagus, Murray yang bagus! Selama dua minggu sekarang, sebuah klip telah beredar di Internet yang menunjukkan bagaimana “bom” tersebut jatuh tepat di sebelah orang-orang dari markas CSKA. Pelatih egois, yang menekan Asosiasi Sepak Bola dan membuat preseden bagi para penggemar untuk menghadiri pertandingan secara tertutup, bagaimanapun, berpendapat bahwa sanksi itu seharusnya dibatalkan sepenuhnya! “Seperti halnya tim lain.”
Mengapa Anda selalu menonton tim lain sih? Kapan kesalahan akan ditanggung? Apa pesan untuk para pelaku?
Lempar bom ke orang-orang dan Anda tidak akan dihukum.
Inilah yang dikatakan BFS kepada seluruh Bulgaria dengan keputusannya pada hari Senin. Pesan lainnya adalah bahwa begitu Levski mengeluh, orang-orang di Boyana akan berjongkok agar tidak kehilangan dukungan “blues” kepada Borislav Mihailov. Sebuah cangkang kosong…
